Gambar: Suasana ruangan tempat saya melaksanakan geladi
“Geladi itu apaan?” itu lah pertanyaan yang ada pada diri saya sebelum melaksanakannya. Dikirain geladi itu mirip-mirip sama Geladi Bersih atau Geladi Kotor. Eh ternyata emang mirip sih dikit sama geladi kotor. Miripnya kenapa? Karena “Geladi” itu ibarat Geladi Kotor sebelum Kuliah Praktek biasanya disingkat “KP” atau orang awam biasanya nyebut “Magang”. Kenapa ibarat geladi kotorya “KP”? Karena dalam pelaksanaan geladi peserta sama sekali tidak di tuntut apapun dalam pekerjaanya. Saya menyimpulkan Geladi bertujuan hanya untuk memberikan wawasan tentang “Bagaimana dunia kerja” bukan “Bagaimana cara bekerja”. Mengapa saya dapat menyimpulkan demikian? Karena dalam pelaksanaan Geladi saya sebagai peserta melihat dan merasakan di tempatkan di bagian atau di divisi yang sangat jauh sekali dari jurusan saya berkuliah.
Bukan berarti karena saya di tempatkan di bagian/divisi yang tidak sesuai dengan jurusan saya maka saya tidak mendapat apa apa selama pelaksanaan geladi. Menurut saya geladi itu melatih banyak softskill diri dari setiap pesertanya mulai dari bagaimana cara berkomunikasi yang baik sampai menjaga kesopanan dan nama baik almamater baik kampus maupun perusahaan tempat dimana peserta melaksanakan geladi.
Bicara soal komunikasi yang baik, kami disini sebagai peserta “Masih” belum merasakan komunikasi yang baik antara Pembimbing lapangan dengan Pembimbing akademik dan dengan Peserta. Cukup banyak miss komunikasi yang kami rasakan saat geladi berlangsung. Mulai dari “Kapan pembukaan geladi?” Sampai “Sampai kapan resminya penutupan geladi?”. Khususnya penutupan geladi karena di beberapa lokasi geladi lain banyak yang penutupan geladinya satu minggu lebih dulu dari pada tempat dimana saya melakukan geladi. Jadi disini saya merasa sedih bingung untuk membeli tiket untuk pulang ke kampung halaman. Begitupun saat pembukaan geladi kemarin info dari PPDU cukup terlambat mengenai hari libur (Hari Kejepit Nasional) kemarin yang membuat saya bingung untuk mencari kosan dimana. Karena kemarin saya berniat kalau hari senin sudah pembukaan geladi dan lokasi geladi sudah di tentukan akan langsung mencari kosan, Mengapa saya mengeluh soal ini? Karena saya merasakan sendiri bagaimana susahnya mencari kosan “Bulanan” di daerah Yogyakarta.
Dalam kumpulan kata, kalimat, dan paragraf ini saya hanya mengharapkan demi perbaikan pelaksanaan geladi kedepannya yang lebih baik dan tidak bermaksud menyinggung pihak manapun. Saya mengharapkan perbaikan komunikasi antara pihak kampus dan pihak perusahaan yang ditunjuk sebagai lokasi geladi. Demikian semua ini saya sampaikan apabila ada yang tidak berkenan dan kekurangan saya mohon maaf.
KLIK UNTUK DOWNLOAD LAPORAN GELADI SAYA DIBAWAH INI:
Laporan Geladi ZAID 1103134333
Writer: Muhammad Zaid Dzulfikar
NIM: 1103134333